BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Mahluk
hidup khususnya manusia memiliki bermacam-macam sistem jaringan dan organ dalam
tubuhnya. Sistem tersebut memiliki fungsi dan peranan serta manfaat tertentu
bagi mahluk hidup. Salah satu sistem
yang ada pada mahluk hidup yaitu sistem kardiovaskuler. Fungsi utama dari
sistem kardiovaskuler adalah untuk memberi oksigen ke setiap sel tubuh. Sistem
kardiovaskuler terdiri dari jantung sebagai pusat peredaran darah,
pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Jantung adalah organ berongga,
berotot, yang terletak di tengah toraks, dan jantung menempati rongga antara
paru-paru dan diafragma. Beratnya sekitar 300 g (10,6 oz). Berat jantung di
pengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan. Selain itu kebiasaan latihan
fisik dan penyakit jantung juga mempengaruhi berat dari jantung. Fungsi jantung
adalah untuk memompa darah ke jaringan, menyuplai oksigen dan zat nutrisi lain
sambil mengangkut karbondioksida dan sampah hasil metabolisme.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana anatomi pada sistem
kardiovaskuler?
2.
Bagaimana fisiologi pada sistem
kardiovaskuler?
3.
Bagaimana proses biofisika pada sistem
kardiovaskuler?
4.
Bagaimana proses biokimiawi pada sistem
kardiovaskuler?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui anatomi pada sistem kardiovaskuler.
2. Untuk mengetahui fisiologi pada sistem kardiovaskuler.
3. Untuk mengetahui proses biofisika pada sistem kardiovaskuler.
4. Untuk mengetahui proses biokimiawi pada sistem
kardiovaskuler
1.4
Metode Penulisan
1. Metode Kepustakaan Adalah metode pengumpulan data yang
digunakan penulis dengan mempergunakan buku atau refrensi yang berkaitan dengan
masalah yang sedang dibahas.
2. Metode Media Informatika Adalah metode dengan mencari
data melalui situs-situs di internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Anatomi pada Sistem Kardiovaskuler.
1. Atrium
dextra
Terletak
dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh jaringan
kecuali paru.
2. Ventrikel
dextra
Terletak
dibagian inferior kanan pada apeks jantung, darah meninggalkan vetrikel dextra
melalui trunkus pulmonal dan mengalir melewati jarak pendek ke paru-paru.
3. Atrium sinistra
Terletak
dibagian superior kiri jantung berukuran lebih kecil dari atrium dextra tetapi
dindingnya lebih tebal, menampung empat vena pulmonalis yang mengembalikan
darah yang kaya oksigen dari paru-paru.
4. Ventrikel sinistra
Terletak
dibagian inferior kiri pada apeks jantung tebalnya tiga kali tebal dinding
ventrikel dextra. Darah meninggalkan vrntrikel sinistra melalui aorta dan
mengalir keseluruh tubuh kecuali paru-paru.
5. Katup
trikuspidalis
Terletak
antara atrium dextra dan ventrikel dextra, memiliki tiga daun katup (kuspis)
jaringan ikat fibrosa irreguler yang dilapisi endokardium.
6. Katup
mitral (bikuspidalis)
Terletak
diantara atrium sinistra dan ventrikel sinistra melekat pada chordae tendinea
dan otot papilaris.
7. Katup
aorta
Terletak diantara
ventrikel sinistra dan aorta.
8. Vena
cava superior dan inferior
Vena
ini membawa darah yang tidak mengandung oksigen atau darah yang kaya
karbondioksida dari tubuh kembali ke jantung tepat nya di atrium dextra.
2.2 Fisilogi pada Sistem
Kardiovaskuler.
1.
Pembuluh Nadi
(Arteri)
Pembuluh nadi atau arteri adalah
pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung. Fungsi ini bertolak
belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju jantung. Sistem
sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya adalah
menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan
seperi karbon dioksida. Pada negara berkembang, dua kejadian kematian utama
disebabkan oleh infark miokardium dan stroke pada sistem pembuluh nadi,
misalnya arterosklerosis.
a.
Penggambaran
Sistem pembuluh nadi memiliki bagian
tekanan yang tinggi pada sistem sirkulasi. Tekanan darah biasanya menunjukkan
tekanan pada pembuluh nadi utama. Tekanan pada saat jantung mengembang dan
darah masuk ke jantung disebut diastol. Tekanan sistol berarti tekanan darah
saat jantung berkontraksi dan daeah keluar jantung. Tekanan darah ini dapat
dikur dengan tensimeter atau sfigmomanometer. Anatomi Lapisan terluar disebut
tunika adventitia yang tersusun dari jaringan penyambung. Di lapisan
selanjutnya terdapat tunika media yang tersusun atas otot polos dan jaringan
elastis. Lapisan terdalam adalah tunika intima yang tersusun atas sel
endothelial. Darah mengalir di dalam pada lumen. Jenis pembuluh nadi Terdapat
beberapa jenis pembuluh nadi pada tubuh: Arteri pulmonaris Pembuluh ini membawa
darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-paru. Arteri
sistemik Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh
kapiler, di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan. Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar
dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen.
b.
Arteriol
Arteriol adalah pembuluh nadi
terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler. Pembuluh kapiler Pembuluh
ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran zat yang
menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang
menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang
terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu
bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari
jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis.
2.
Pembuluh Balik
(Vena)
Pembuluh balik atau vena adalah
pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon
dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan.
Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya
tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini
berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut,
aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak
memancar tetapi merembes. Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara
menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah
ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di
paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena
ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena
banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis. Vena diselubungi
oleh otot rangka dan memiliki sebuah katup yaitu Valvula Semilunaris. Pembuluh
balik yang masuk ke jantung adalah sebagai berikut :
·
Vena Kava
Vena kava bercabang-cabang menjadi
pembulu yang lebih kecil yaitu vena. Ada dua macam vena kava, yaitu vena kava
superior dan vena kava inferior.
·
Vena kava superior
Vena ini membawa darah yang
mengandung CO2 dari bagian atas tubuh ( kepala, leher, keserambi kanan
jantung).
·
Vena kava inferior
Vena ini membawa darah yang
mengandung CO2 dari bagian tubuh lainnya dan anggota badan bawah tubuh
keserambi kanan jantung.
·
Vena Pulmonalis
Vena ini membawa darah yang
mengandung O2 dari paru-paru keserambi kiri jantung. Salah satu penyakit yang
menyerang pembuluh balik adalah varises.
3. Jantung Latin
Cor
Sistem organ Kardiovaskular Jantung
(bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa
darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah
kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk
jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem
peredaran darah. Permukaan Jantung. Jantung terletak dalam rongga dada agak
sebelah kiri, di antara paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Massanya kurang
lebih 300 gram, besarnya sebesar kepalan tangan. Jantung adalah satu otot
tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga
torakik, di balik tulang dada. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit
ke arah kiri. Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun
tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada
diafragma. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan
lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ
dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung. Jantung dijaga
di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang
merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk
dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di
antara serambi & bilik jantung.
4. Struktur internal jantung
Secara internal, jantung dipisahkan
oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi
dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini
terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat
disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri
dan bilik kanan & kiri.
Dinding serambi jauh lebih tipis
dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan gaya gravitasi bumi untuk
memompa dari bawah ke atas dan memerlukan gaya yang lebih besar untuk mensuplai
peredaran darah besar, khususnya pembuluh aorta, untuk memompa ke seluruh
bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Tiap serambi dan bilik pada
masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara
serambi kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun
tiga. Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut
katup mitralis atau katup bikuspidalis (katup berdaun dua).
5. Cara Kerja Jantung
Pada saat berdenyut setiap ruang
jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung
berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol).
Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga
mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan
mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir
melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah
atrium kanan terisi darah, ia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan
melalui katup trikuspidalis.
Darah dari ventrikel kanan akan
dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis menuju ke paru-paru.
Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang
mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan
karbondioksida dan selanjutnya dialirkan kembali ke jantung. Darah yang kaya
akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran
darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut
sirkulasi pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru. Darah dalam atrium kiri
akan didorong menuju ventrikel kiri melalui katup bikuspidalis/mitral, yang
selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam
aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disirkulasikan ke
seluruh tubuh, kecuali paru-paru. dan sebagainya.
6. Fungsi bilik jantung
a.
Serambi kanan
berfungsi untuk menerima darah dari seluruh tubuh dan kaya
b.
karbondioksida.
c.
Serambi kiri
berfungsi untuk menerima darah dari paru-paru dan kaya oksigen.
d.
Bilik kanan
berfungsi untuk memompa darah ke paru-paru dan banyak mengandung
karbon-dioksida.
e.
Bilik kiri
berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan banyak mengandung oksigen.
2.3 Proses Biofisika pada Sistem Kardiovaskuler.
1. Listrik Jantung
a.
Aliran arus
listrik dari masa sinsitium otot jantung
Sebelum
masa sisitium otot jantung terangsang semua bagian luar sel otot itu bermuatan
positif dan bagian dalam bermuatan negatif. Begitu suatu daerah sinsitium
jantung terdepolarisasi, muatan negative akan bocor keluar dari serabut otot
yang mengalami depolarisasi sehingga daerah permukaan ini menjadi
elektronegatif. Karena proses depolarisasi menyebar kesegala arah melalui
jantung,perbedaan potensial yang tampak hanya menetap selama seperbeberapa ribu
detik,dan perhitungan voltase yang sebenarnya hanya dapat dilakukan dengan alat
perekam yang berkecepatan tinggi.
b.
Aliran arus
listrik yang mengelilingi jantung pada dada (paru)
Walaupun
sebagian besar paru terisi oleh udara tapi dapat juga menghantarkan arus
listrik yang cukup besar dan cairan yang terdapat dalam jaringan lain yang
terletak di sekeliling jantung juga dapat menghantarkan arus listrik dengan
mudah. Oleh karena itu,sebenarnya jantung terendam did lam media yang
konduktif. Bila satu bagian ventrikal
mengalami depolarisasi maka daerah itu akan menjadi elektronegatif di
bandingkan bagian lainnya. Aliran listrik akan mengalir dari daerah yang
terdepolarisasi menuju ke daerah yang terpolarisasi melalui jalur melingkar
yang besar.
Impuls
jantung mula-muloa akan sampai di bagian septum ventrikal dan selanjutnya
segera menyebar ke permukaan dalam dari sisa ventrikel lainnya. Keadaan ini
akan menyebabkan kenegatifan di bagian dalam ventrikel,sedangkan di bagian luar
dinding ventrikel akan mengalami kepositifan,dengan arus listrik akan mengalir
melalui cairan yang terdapat di sekeliling ventrikael menurut jalur elips.
Dengan kata lain arus listik rata-rata dengan kenegatifan akan mengalir kebasal
jantung dan arus listrik rata-rata dengan kepositifan akan mengalir ke bagian
apeks.
Selama
berlangsungnya sebagian besar sisa proses depolarisasi,arus juga tetap mengalir
menurut arah penyebaran yang sama,sementara depolarisasi menyebar dari
permukaan endokardium keluar melalui masa otot ventrikel.Kemudian,sesaat
sebelum proses depolarisasi selesai melintasi ventrikel,selama kira-kira 0,01
detik,rata-rata aliran arus listrik ini akan terbalik,yakni akan mengalir dari
apeks ventrikel menuju ke bagian basal,sebab bagian ja ntung yang paling akhir
terdepolarisasi adalah dinding bagian luar ventrikel yang dekat dengan basal
jantung.
Jadi
pada ventrikel jantung yang normal,selama hampir seluruh siklus
depolarisasi,arus mengalir dari negative ke positif,terutama dari arah basal
jantung menuju ke apeks kecuali pada bagian akhir dari proses depolarisasi.
2. Viskositas Pembuluh Jantung
·
Pembuluh darah
arteri atau nadi.
Pembuluh
darah arteri adalah pembuluh darah yang berasal dari bilik jantung yang
berdinding tebal dan kaku. Pembuluh arteri yang datang dari bilik sebelah kiri
dinamakan aorta yang tugasnya mengangkut oksigen untuk disebar ke seluruh
tubuh. Pembuluh arteri yang asalnya dari bilik kanan disebut sebagai pembuluh
pulmonalis yang betugas membawa darah yang terkontaminasi karbon dioksida dari
setiap bagian tubuh menuju ke paru-paru.
·
Pembuluh darah
vena atau balik
Pembuluh
darah vena adalah pembuluh darah yang datang menuju serambi jantung yang
bersifat tipis dan elastis. Pembuluh vena kava anterior adalah pembuluh balik
yang berasal dari bagian atas tubuh. Pembuluh vena kava pulmonalis adalah
pembuluh balik yang berasal dari bagian bawah tubuh.
·
Pembuluh darah kapiler
Pembuluh
darah kapiler adalah ujung yang berada di paling akhir dari pembuluh arteri.
Jaringan pembuluh darah kapiler membentuk suatu anyaman rumit di mana setiap
mili meter dari suatu jaringan memiliki kurang lebih sekitar 2000 kapiler darah
2.4 Proses
Biokimiawi pada Sistem Kardiovaskuler
1. Struktur dan Fungsi Enzim
Analisa enzim jantung dalam plasma
merupakan bagian dari profil diagnostic, yang meliputi riwayat, gejala, dan
elektrokardiogram, untuk mendiagnosa infark miokard. Enzim dilepaskan dari sel
bila sel mengalami cedera dan membrannya pecah. Kebanyakan enzim tidak spesifik
dalam hubungannya dengan organ tertentu yang rusak. Namun berbagai isoenzim
hanya dihasilkan oleh sel miokardium dan dilepaskan bila sel mengalami
kerusakan akibat hipoksia lama dan mengakibatkan infark. Isoenzim bocor ke
rongga interstisial miokardium dan kemudian di angkut ke peredaran darah umum
oleh system limfa dan peredaran koronaria, mengakibatkan peningkatan kadar
dalam darah.
Karena enzim yang berbeda dilepaskan
ke dalam darah pada periode yang berbeda setelah infark miokard, maka sangat
penting mengevaluasi kadar enzim yang dihubungkan dengan waktu awitan nyeri
dada atau gejala lainnya. Kreatinin kinase (CK) dan isoenzimnya (CK-MB) adalah
enzim paling spesifik yang di analisa untuk mendiagnosa infark jantung akut,
dan merupakan enzim pertama yang meningkat. Laktat dehidrogenase (LDH) dan
isoenzimnya juga perlu diperiksa pada pasien yang datang terlambat berobat,
karena kadarnya baru meningkat dan mencapai puncaknya pada 2-3 hari, jauh lebih
lambat dibandingkan CK.
2. Apoptosis, Injury Sel dan adaptasi sel
Apoptosis (dari bahasa Yunani apo =
“dari” dan ptosis = “jatuh”) adalah mekanisme biologi yang merupakan salah satu
jenis kematian sel terprogram. Apoptosis berbeda dengan nekrosis.Apoptosis pada
umumnya berlangsung seumur hidup dan bersifat menguntungkan bagi tubuh. Contoh
nyata dari keuntungan apoptosis adalah pemisahan jari pada embrio.Apoptosis
yang dialami oleh sel-sel yang terletak di antara jari menyebabkan masing-masing
jari menjadi terpisah satu sama lain.Bila sel kehilangan kemampuan melakukan
apoptosis maka sel tersebut dapat membelah secara tak terbatas dan akhirnya
menjadi kanker.
Apoptosis memiliki ciri morfologis
yang khas seperti blebbing membran plasma, pengerutan sel, kondensasi kromatin
dan fragmentasi DNA,dan dimulai dengan enzim kaspase dari kelompok sisteina
protease membentuk kompleks aktivasi protease multi sub-unit yang disebut
apoptosom. Apoptosom disintesis di dalam sitoplasma setelah terjadi peningkatan
permeabilitas membran mitokondria sisi luar dan pelepasan sitokrom c ke dalam
sitoplasma,setelah terjadi interaksi antara membran ganda sardiolipin
mitokondria dengan fosfolipid anionik yang memicu aktivitas peroksidase.
Apoptosom merupakan kompleks protein yang terdiri dari sitokrom c, Apaf-1 dan
prokaspase-9.
Fungsi apoptosis :
Berhubungan dengan kerusakan sel atau
infeksi. Dimana terjadinya apoptosis ketika sel mengalami kerusakan yang sudah
tidak dapat diperbaiki lagi. Keputusan untuk melakukan apoptosis berasal dari
sel itu sendiri, dari jaringan yang mengelilinginya, atau dari sel yang berasal
dari sistem imun.
Sebagai respon stress atau kerusakan
DNA
Kondisi yang mengakibatkan sel
mengalami stress, misalnya kelaparan, atau kerusakan DNA akibat racun atau
paparan terhadap ultraviolet atau radiasi (misalnya radiasi gamma atau sinar
X), dapat menyebabkan sel memulai proses apoptosis
·
Sebagai upaya
menjaga kestabilan jumlah sel
·
Sebagai bagian
dari pertumbuhan
·
Regulasi sistem
imun
Sel B dan Sel T merupakan pelaku
utama pertahanan tubuh terhadap zat asing yang dapat menginfeksi tubuh. “Sel T
pembunuh” (killer T cells) menjadi aktif saat terpapar potongan-potongan
protein yang tidak sempurna (misalnya karena mutasi), atau terpapar antigen
asing karena adanya infeksi virus. Setelah sel T menjadi aktif, sel-sel
tersebut bermigrasi keluar dari lymph node, menemukan dan mengenali sel-sel
yang tidak sempurna atau terinfeksi, dan membuat sel-sel tersebut melakukan
kematian sel terprogram
Proses apoptosis secara morfologi :
·
Sel yang mengalami
apoptosis menunjukkan morfologi unik yang dapat dilihat menggunakan mikroskop
·
Sel terlihat
membulat. Hal itu terjadi karena struktur protein yang menyusun cytoskeleton
mengalami pemotongan oleh peptidase yang dikenal sebagai caspase. Caspase
diaktivasi oleh mekanisme sel itu sendiri.
·
Kromatin mengalami
degradasi awal dan kondensasi.
·
Kromatin mengalami
kondensasi lebih lanjut dan membentuk potongan-potongan padat pada membran
inti.
·
Membran inti
terbelah-belah dan DNA yang berada didalamnya terpotong-potong.
·
Lapisan dalam dari
membran sel, yaitu lapisan lipid fosfatidilserina akan mencuat keluar dan
dikenali oleh fagosit, dan kemudian sel mengalami fagositosis, atau
·
Sel pecah menjadi
beberapa bagian yang disebut badan apoptosis, yang kemudian difagositosis.
3.
Nekrosis Sel
Nekrosis adalah kematian sel yang
disebabkan oleh kerusakan sel secara akut. Nekrosis merupakan perubahan
morfologik yang menyusul kematian sel pada jaringan atau organ hidup. Dua
proses menyebabkan perubahan morfologik dasar pada nekrosis:
·
Denaturasi protein
·
Pencernaan
enzimatik organel dan sitosol.
Mekanisme:
·
Enzym digestion
sel – liquefaktif nekrosis.
·
Denaturasi protein
– koagulatif nekrosis
Macam Nekrosis :
Ø Nekrosis koagulatif: sel nekrotik bentuknya tetap,
akibat sel litik dihambat kondisi lokal → pada jantung, ginjal, limpa
Ø Nekrosis liquefaktif: sel nekrosik mengalami pencairan
akibat kerja enzim → pada otak dan medulla spinalis
Ø Nekrosis kaseosa: sel nekrotik hancur, tetapi
pecahanya tetap berada disekitarnya → pada paru
Ø Gangren: nekrosis koagulatif akibat kekurangan aliran
darah dan disertai tumbuhnya bakteri safrofit yang berlebihan (gangren kering
pada tungkai, gangren basah pada usus)
Ø Nekrosis lemak enzimatis (pankreatik) → nekrosis
terjadi akibat enzim pankreas mengalir diluar duktus → pada pankreas
In this fashion my colleague Wesley Virgin's story starts in this SHOCKING and controversial video.
BalasHapusAs a matter of fact, Wesley was in the army-and shortly after leaving-he discovered hidden, "self mind control" tactics that the CIA and others used to get everything they want.
As it turns out, these are the exact same methods many famous people (especially those who "became famous out of nothing") and elite business people used to become wealthy and successful.
You probably know that you only use 10% of your brain.
That's really because most of your brainpower is UNCONSCIOUS.
Maybe this expression has even occurred INSIDE your own brain... as it did in my good friend Wesley Virgin's brain about 7 years back, while riding a non-registered, beat-up garbage bucket of a car with a suspended license and in his pocket.
"I'm absolutely frustrated with going through life check to check! When will I get my big break?"
You've been a part of those those thoughts, ain't it so?
Your success story is going to start. You just have to take a leap of faith in YOURSELF.
Learn How To Become A MILLIONAIRE Fast