BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Tulang atau kerangka
adalah penopang tubuh Vertebrata. Tanpa tulang, pasti tubuh kita tidak bisa
tegak berdiri. Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan, berlangsung
terus sampai dekade kedua dalam susunan yang teratur.
Panggul adalah bagian
tubuh dengan bentuk menyerupai baskom (basin) dengan tepi yang melebar pada
kedua sisi.
Sebenarnya secara khusus
tulang panggul mempunyai keunikan tersendiri yang belum diketahui oleh
masyarakat pada umumnya. Pada kesempatan ini kami akan menjelaskan secara
detail tentang tulang panggul tersebut.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apakah tulang
panggul ?
2. Apakah
bagian lunak dari panggul ?
3. Bagaimanakah
ukuran panggul ?
4. Bagaimanakah
Bentuk-bentuk Panggul ?
1.3 Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui anatomi panggul
2. Untuk
mengetahui bagian lunak dari panggul
3. Untuk
mengetahui ukuran panggul
4. Untuk
mengetahui Bentuk-bentuk Panggul
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Tulang Panggul
Panggul atau yang disebut juga pelvis
adalah bagian tubuh dengan bentuk menyerupai baskom (basin)
dengan tepi yang melebar pada kedua sisi.
Pada panggul manusia,
panggul dibentuk oleh dua buah tulang pelvis yang
bergabung ke arah posterior pada sakrum dan
ke arah anterior pada simfisis pubis.
Daerah baskom pada panggul akan memuat isi abdomen bagian
bawah. Bagian yang menyerupai baskom ini akan lebih lebar pada wanita dari
pada pria,
hal ini disebabkan fungsi dari daerah yang melebar ini untuk melahirkan bayi.
Tulang panggul manusia memiliki tiga bagian yang menyatu, yaitu ilium, iskium
(untuk duduk), dan pubis (pada
bagian depan). Ketiga bagian tersebut akan bersatu pada asetabulum,
yaitu daerah yang menyerupai soket dari sendi panggul.
Secara umum, ada empat tipe pelvis
berdasarkan bentuknya yaitu pelvis anthropoid,
pelvis android,
pelvis gynecoid,
dan pelvis platypelloid.
Pelvis anthropoid adalah bentuk panggul yang umum ditemui pada pria, dengan
bentuk cekungan lonjong dan bagian sakrum yang panjang.
Tulang
panggul, terdiri dari 4 buah tulang :
· Os.
Coxae : 2 buah ( tulang pangkal paha)
· Os.
Sacrum : 1 buah ( tulang selangkangan )
· Os.
Coccygis : 1 buah ( tulang ekor, 3-4 ruas )
Ø Os.
Coxae, batasnya dari articulatio sakroiliaka sampai pertengahan pubis. Terdiri
dari 3 buah tulang :
1).
Os. Illium ( tulang usus ) : dari articulatio iliaca → tepi atas acetabulum
Batas atasnya merupakan pinggir tulang yang tebal disebut crista iliaca.
Bagian-bagian
os. Illium :
·
Spina Iliaca Anterior Superior ( SIAS ) –
tonjolan ujung depan crista iliaca
·
Spina Iliaca Posterior Superior ( SIPS ) –
tonjolan ujunga belakang crista iliaca
·
Spina Iliaca Anterior Inferior ( SIAI ) –
tonjolan dibawah SIAS
·
Spina Iliaca Posterior Inferior ( SIPI ) –
tonjolan dibawah SIPS
2).
Os. Ischium ( tulang duduk ), dari pinggir foramen obsturatorium → pinggir atas
acetabulum
Bagian-bagian
os. Ischium :
· Spina
ischiadica – tonjolan pinggir belakang
· Tuber
ischiadicum – tonjolan tebal pinggir bawah untuk tumpuan saat duduk
· Incisura
ischiadica major – cekungan kecil sebelah atas
· Incisura
ischiadica minor – cekungan kecil sebelah bawah
3).
Os. Pubis ( tulang kemaluan ), sebelah
bawah dan depan os. Illium
Bagian-bagian
os. Pubis :
· Foramen
obturatorium – lubang pembatas os pubis dan os ischiu
· Tepi
atas simfisis – pertemuan kedua ramus superior
· Ramus
inferior kanan dan kiri – bagian bawah yang menonjol pada os pubis
· Tepi
bawah simfisis – pertemuan kedua ramus inferior
· Arcus
pubis – lengkungan pada ramus inferior, sudut tidak boleh < 900 .
Ø Os.
Sacrum – terletak sebelah belakang antara kedua pangkal paha, berbentuk
segitiga dengan basis di atas dan apek di bawah
Bagian-bagiannya
:
1) Promontorium
– titik menonjol pada pertengahan basis sebagai penunjuk saat melakukan pengukuran
panggul dalam
2) Sayap
sacrum kanan dan kiri – pada bagian anterior memanjang sampai illium
3) Foramen
sacralia anteriora – lubang dibagian depan
4) Foramen
sacralia posteriora – lubang dibagian belakang
5) Crista
sacralia – bagian berduri pada vertebra
Ø Os.
Coccygis – berbentuk segitiga dan terdiri atas 3-4 ruas yang bersatu Bersifat
lentur, mempengaruhi lebar ukuran panggul dalam. Pada persalinan ujung tulang
coccygis dapat ditolak ke belakang sehingga ukuran panggul bertambah besar.
2.2 Bagian Lunak Dari
Panggul
Yang membentuk dasar panggul disebut diafragma pelvis
diafragma pelvis ini dibentuk oleh:
1. Pars muskularis levator ani yang terdiri dari :
a. Muskulus pubo coccygeus dari ossis pubis ke septum
anococcygeum
b. Muskulus ilio coccygeus, dari arcus tendineus muskulus
levator ani ke oss coccygeus dan septum anococcygeum
c. Muskulus ischiococcygeus dari spina ischiadica ke pinggir
oss sacrum dan oss coccygis.
2. Pars membranasea
a. Hiatus urogenitalis
·
Terletak
antara kedua muskulus pubococcygeus
·
Berbentuk
segitiga
b. Diafragma urogenitalis
·
Menutupi
hiatus urogenitalis
·
Dibagian
depannya ditembus oleh uretra dan vagina
3.
Regio perineum (permukaan pintu bawah panggul)
Bagian permukaan pintu bawah panggul terbagi menjadi :
a. Bagian anal (sebelah belakang)
Terdapat muskulus sfingter ani eksternum yang
mengelilingi anus dan liang senggama bagian
bawah.
b.
Regio urogenitalis
Terdapat muskulus ischiocavernosus dan muskulus
transversus perinei supervisialis. Ligamen-ligamen
yang penting adalah :
·
Ligamen
sacro-iliaca
·
Ligamen
sacro-spinosum
·
Ligamen
sacro-tuberosum
2.3 Ukuran- Ukuran Panggul
Ukuran
panggul dapat ditentukan secara:
1.
Klinik (pelvimetri klinik)
2.
Rontgen pelvimetri
Ø Pelvimetri
Klinik
Pintu
atas panggul
Ukuran terpenting dari pintu atas panggul
adalah konjugata vera yang dapat diukur secara tidak langsung yaitu dengan
mengukur konjugata diagonalis dengan pemeriksaan dalam:
1,5
– 2 cm (CV = CD – 1,5).
Pada panggul yang normal promontorium
tidak dapat diraba dengan pemeriksaan dalam karena konjugata diagonalis cukup
panjang. Sedangkan pada panggul yang sempit promotorium dapat diraba.
A. Pintu atas panggul dianggap normal bila:
· CD;
11,5 cm
· Multigravida
dengan riwayat obstetric yang baik
· Pada
primigravida setelah kehamilan 36 minggu, kepala sudah masuk pintu atas panggul
B. Ukuran terbesar kepala sudah melewati pintu atas
panggul
·
Pemeriksaan luar: Leopold IV
divergen
· Pemeriksaan
dalam: Jarak bidang pintu atas panggul sampai spina ishiadika adalah 5 cm,
jarak bidang biparietal adalah 3-4 cm. Maka jika bagian terendah kepala sudah
mencapai spina iskhiadika atau lebih rendah, berarti ukuran terbesar kepala
sudah melewati pintu atas panggul.
C. Ukuran – ukuran luar panggul
Ukuran-ukuran luar tak dapat dipergunakan
untuk penilaian,apakah persalinan dapat berlangsung secara biasa atau tidak. Walaupun
begitu ukuran-ukuran luar dapat memberikan petunjuk pada kita akan kemungkinan
panggul sempit.
Ukuran luar yang terpenting ialah:
Ukuran luar yang terpenting ialah:
1. Distantia
spinarum : Jarak antara spina iliaca anterior superior kiri
dan kanan (Ind. 23, Er. 26), kurang lebih 24 – 26 cm
2. Distantia
cristarum : Jarak yang terjauh antara crista
iliaca kanan dan kira (Ind. 26, Er. 29), kurang lebih 28 – 30 cm.
3. Conjugata
externa (Baudeloque) : Jarak antara pinggir atas
symphysis dan ujung prosessus spinosus ruas tulang lumbal ke-V (Ind. 18, Er.
20), 18 cm.
4. Ukuran
lingkar panggul : Dari pinggir atas symphysis ke
pertengahan antara spina iliaca anterior superior dan trochanter major sepihak
dan kembali melalui tempat – tempat yang sama di pihak yang lain (Ind. 80, Er.
90), kurang lebih 10,5 cm.
D. Ukuran dalam panggul
Pintu atas panggul merupakan suatu bidang
yang dibentuk oleh promontorium, linea inniminata, dan pinggir atas simfisis
pubis.
·
konjugata vera : dengan periksa dalam
diperoleh konjugata diagonalis 10,5-11 cm
·
konjugata transversa 12-13 cm
·
konjugata obliqua 13 cm
·
konjugata obstetrica adalah jarak bagian
tengah simfisis ke promontorium
2.4 Bentuk-Bentuk Panggul
1. Tipe Gynaecoid :
Bentuk pintu atas panggul
seperti ellips melintang kiri-kanan, hampir mirip lingkaran. Diameter
transversal terbesar terletak di tengah. Dinding samping panggul lurus.
Merupakan jenis panggul tipikal wanita (female type).
2. Tipe Anthropoid :
Bentuk
pintu atas panggul seperti ellips membujur anteroposterior. Diameter
transversal terbesar juga terletak di tengah. Dinding samping panggul juga
lurus. Merupakan jenis panggul tipikal golongan kera (ape type).
3. Tipe Android :
Bentuk
pintu atas panggul seperti segitiga. Diameter transversal terbesar terletak di
posterior dekat sakrum. Dinding samping panggul membentuk sudut yang makin
sempit ke arah bawah. Merupakan jenis panggul tipikal pria (male type).
4. Tipe Platypelloid :
Bentuk
pintu atas panggul seperti “kacang” atau “ginjal”. Diameter transversal
terbesar juga terletak di tengah. Dinding samping panggul membentuk sudut yang
makin lebar ke arah bawah.
BIDANG HODGE
Adalah bidang khayal untuk menentukan seberapa jauh
bagian depan anak turun kedalam rongga panggul :
·
HODGE
I = bidang horizontal yang melalui PAP dan tepi atas symphisis.
·
HODGE
II = sejajar dengan PAP dan Hodge I melalui tepi bawah symphisis.
·
HODGE
III = sejajar dengan PAP, Hodge I dan Hodge II dan melalui spina ischiadica
·
HODGE
IV = sejajar dengan PAP, Hodge I, Hodge II, Hodge III dan melalui ujung os.
Coccygeus.
BENTUK PANGGUL
CALDWELL-MOLOY mengemukakan 4 bentuk dasar panggul yang
didasarkan pada bentuk segmen posterior dan anterior dari PAP yaitu :
·
Panggul
gynecoid : Berbentuk bulat / oval dan dan terdapat pada
wanita.
·
Panggul
android : Bentuk panggul yang terdapat
pada laki-laki.
·
Panggul
anthropoid : Berbentuk panjang, sempit dan biasanya terdapat pada kera.
·
Panggul
platypelloid : Berbentuk pipih transversal.
2.5 Otot Panggul
1. M. piriformis
Ø insersi
: trokhanter mayor femur
Ø origo
: bagian depan sacrum
Ø persyarafan
: pleksus sakralis.
Ø Fungsi
: memutar keluar femur pada artikulatio koksa
2. M.
obturatorius
Ø origo
: membran obturatoria dan bagian tulang panggul
Ø insersi
: trokhanter minor femur
Ø persyarafan
: nervus obturatorius internus fleksus sakralis
Ø fungsi
: memutar keluar femur pada sendi koksae
3. M.
levator ani
Ø origo
: korpus pubis, fasia
Ø insersi
: korpus periniale, korpus ano koksigis kanalis ani.
Ø persyarafan
: nervus sakralis IV
Ø fungsi
: menyokong visera pubis spingter anorektal dan vagina
4.splingter ani ekterus :
a. pars
subkutanea,
b.pars
duperfisialis
c. pars
profunda
Ø insersi
: os kogsigis
Ø persyarafan
: nervus rektalis interior
Ø fungsi
: membentuk splingter kanalis ani
5.M.
koksigeus
Ø insersi
: ujung bawah os sakrum dan os kogsigeus
Ø origus
: spina ikadia
Ø persarafan
: nervus sakralis IV – V
Ø fungsi
: membantu muskulus elevator ani menyokong visera
6.M.
pubo reektalis
Ø insersi
: sekitar perbatasan rektum dan kanalis ani
Ø origo
: os pubis
Ø persarafan
: nervus sakralis IV
Ø fungsi
: bersama splingter ani membentuk splingter volunter kanalis ani
7.otot
urogenital pria
a. muskulus
bulbo spengosus,
b. muskulus
iskiokavernosus
c. muskulus
splingter uretra
d. muskulus
tranvesus perenei profundus
8.otot
urogenital wanita
a. m
bulbo spengosus
b. m
iskiokavernosus
c.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelvis
atau yang disebut juga panggul adalah bagian tubuh dengan bentuk menyerupai baskom (basin)
dengan tepi yang melebar pada kedua sisi.
Tulang
panggul, terdiri dari 4 buah tulang :
Ø Os.
Coxae : 2 buah ( tulang pangkal paha)
Ø Os.
Sacrum : 1 buah ( tulang selangkangan )
Ø Os.
Coccygis : 1 buah ( tulang ekor, 3-4 ruas )
BIDANG HODGE adalah bidang khayal untuk menentukan
seberapa jauh bagian depan anak turun kedalam rongga panggul :
Ø HODGE I = bidang horizontal yang
melalui PAP dan tepi atas symphisis.
Ø HODGE II = sejajar dengan PAP dan
Hodge I melalui tepi bawah symphisis.
Ø HODGE III = sejajar dengan PAP, Hodge I dan
Hodge II dan melalui spina ischiadica
Ø HODGE IV = sejajar dengan PAP, Hodge I, Hodge
II, Hodge III dan melalui ujung os. Coccygeus.
DAFTAR
PUSTAKA
Appleton and Lange, Norwalk. 1994. Current Obstetric
and Ginecology Diagnosis and Treatment.
Prawirohardjo S dkk, Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga,
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 1986 : 102 – 115, 637-647
Neil, W.R. Panduan Lengkap Perawatan
Kehamilan. Jakarta.
As claimed by Stanford Medical, It is indeed the ONLY reason this country's women live 10 years longer and weigh an average of 42 lbs less than we do.
BalasHapus(And actually, it is not related to genetics or some hard exercise and absolutely EVERYTHING to "how" they eat.)
BTW, I said "HOW", and not "what"...
CLICK on this link to see if this short questionnaire can help you decipher your real weight loss possibility