BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
“Peranan
Mahasiswa terhadap Kemajuan Bangsa serta Pelestarian Pancasila”
Peranan
seorang mahasiswa adalah dengan memperteguh penanaman nilai-nilai pancasila di
dalam kehidupan sehari-hari. Karena saat ini masyarakat Indonesia sudah mulai
meninggalkan dan bahkan melupakan nilai-nilai pancasila, yang notabene menjadi
ideologi dan jati diri bangsa Indonesia. Oleh karena itu, para generasi muda
sekarang harus dapat bersatu dan damai walaupun berbeda agama, suku, dan budaya.
Dapat berpikir Rasional, Demokratis, dan Kritis dalam menuntaskan segala
masalah yang ada di Negara kita. Memiliki semangat jiwa muda yang dapat
membangun Negara Indonesia yang mandiri dapat mencontoh seperti karakter para
pahlawan bangsa kita. Dengan cara cinta tanah air dan rela berkorban bagi
bangsa Indonesia, serta menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan persaudaraan
antar agama, ras atau suku bagi semua bangsa Indonesia agar tidak terjadi
perpecahan ataupun perselisihan antar bangsa Indonesia. Kecintaan bangsa Pemuda
dan mahasiswa adalah harapan bagi masa depan bangsa. Dalam upaya mewujudkan
cita-cita bangsa Indonesia mengharapkan peranan pemuda dapat menjadi
karakteristik yang baik bagi Indonesia. Untuk mencapai kondisi yang baik
generasi muda Indonesia harus mempunyai jati diri yang sesuai dengan
nilai-nilai luhur bangsa. Masa depan kebangsaan Indonesia sangatlah ditentukan
oleh generasi muda terdidik dan terlatih, apalagi mereka adalah generasi yang
banyak mendapatkan berbagai pengetahuan teoritik maupun praktis di Perguruan
Tinggi tentang tema-tema pembangunan bangsa. Karena pemudalah yang dapat
merubah pandangan orang terhadap suatu bangsa dan menjadi tumpuan para generasi
terdahulu untuk mengembangkan suatu bangsa dengan ide-ide ataupun gagasan yang
berilmu, wawasan yang luas, serta berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma yang
berlaku di dalam masyarakat.
Kepada
Negara harus semakin erat dan semakin tinggi rasa bangga yang tertanam pada
jiwa-jiwa bangsa Indonesia terhadap negara sendiri. Walaupun masih ada beberapa
pemuda yang tidak memiliki rasa tersebut dan cenderung tidak lebih mencintai
Negaranya sendiri tapi sekarang saatnya pemuda dan mahasiswa harus memiliki
jiwa bangga dan cinta menjadi warga Indonesia, yang dapat di eksplore ke
Negara-negara lain. Bukan hanya dalam bentuk demo yang berujung anarkis dan
perusakan infastruktur atau hal-hal yang merusak citra bangsa Indonesia. Namun
dibuktikan dengan hal-hal yang positif dan nyata bahwa negara Indonesia adalah
negara cinta damai, terpelajar, dan Negara maju. Karena mahasiswa selalu
menjadi bagian dari perjalanan sebuah bangsa, baik sebagai pelopor, penggerak
bahkan sebagai pengambil keputusan. Mahasiswa itu mempunyai pemikiran yang
kritis terhadap masalah yang ada disekitar, mengangkat realita sosial yang
terjadi di masyarakat, dan bisa juga memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Mengingat
catatan sejarah peran pemuda senantiasa menjadi pilar dan motor untuk mencapai
kemerdekaan bangsa. Dalam situasi yang senantiasa tumbuh dan berkembang di era
globalisasi ini, menuntut peran aktif pemuda sebagai kekuatan moral, kontrol
sosial dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional. Selain itu,
dalam Pembangunan Nasional pemuda diharapkan mampu bertanggung jawab dalam
menjaga Pancasila, keutuhan NKRI, dan memperkokoh persatuan dan kesatuan
bangsa. Dengan demikian kesadaran pemuda akan kecintaan terhadap tanah air dan
bangsanya semakin meningkat. Dimana mahasiswa merupakan generasi kelas menengah
yang selalu hadir dalam garda terdepan setiap perubahan penting dan mendasar di
negeri ini. Pemuda juga diharapkan tetap terus menempa dirinya menjadi
pribadi-pribadi yang memiliki kematangan intelektual, kreatif, percaya diri,
inovatif, dan memiliki kesetiakawanan sosial dan semangat pengabdian terhadap masyarakat,
bangsa dan negara yang tinggi. Pemuda sebagai garda terdepan dalam proses
perjuangan, pembaruan dan pembangunan bangsa, diharapkan mampu mempertahankan
dan mengisi kemerdekaan yang telah di raih negara ini selama kurang lebih 68 tahun
silam dengan berbagai hal.
Banyak
sekali sejarah tentang mahasiswa dan pemuda Indonesia, dari perjuangan mereka
inilah, sekarang kita bisa menikmati kemerdekaan (1945). Perubahan (Reformasi
1998). Karena mereka adalah Pejuang Pemikir. Pejuang Pemikir yang dimiliki oleh
bangsa tercinta kita, Indonesia. Mulai tahun 1908, lahirnya Boedi Oetomo telah
melahirkan semangat perjuangan melawan kolonialisme dengan cara yang cerdas.
Lahirnya Sumpah Pemuda 1928 juga tidak lepas dari peran penting mahasiswa,
berlanjut pada Proklamasi Kemerdekaan 1945. Hingga berturut-turut sejak tahun
1965 dengan aksti Tritura (tiga tuntutan rakyat) yang meruntuhkan kekuasaan
Orde Lama. Pada tahun 1997 dengan gerakan reformasinya, mahasiswa telah
mendobrak ketidakadilan sistem politik dan ekonomi. Kesemua hal tersebut,
membuktikan bahwa terdapat gerakan penting yang sesunggungnya dimotori oleh
peran penting mahasiswa. Dari rentetan sejarah inilah, yang menjadikan suatu
fakta bahwa peran penting mahasiswa tidak pernah bisa dipandang sebelah mata oleh
masyarakat. Karena mahasiswa merupakan generasi terdepan yang harus mendapatkan
pendidikan secara baik dibandingkan dengan kelompok generasi muda lainnya, agar
mahasiswa bisa mempunyai pemikiran dimana ilmu yang telah didapatkan merupakan
sebuah senjata pamungkas untuk mengabdikan diri ke masyarakat.
Sebagai
generasi penerus bangsa yang akan menjadi akar bangsa ini di masa mendatang
harus bisa mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional dengan memiliki 3 modal
dasar yang membuat ia mampu disebut sebagai agent of change (agen perubahan)
dan agent of social control (agen pengawas sosial) yaitu kekuatan moralnya
dalam berjuang karena pada intinya apa yang Ia buat adalah semata–mata
berlandaskan pada gerakan moral yang menjadi idealismenya dalam berjuang. Karena
pemuda merupakan suatu potensi bagi negara sebagai armada dalam kemajuan
bangsa. Peran pemuda sangatlah penting dalam mengisi pembangunan dan
mempertahankan kemerdekaan bangsa. Dan yang paling utama di saat era
globalisasi seperti sekarang peran mahasiswa sangat berpengaruh terhadap
bangsa. Baik dalam lingkup ilmu pengetahuan, etika, para mahasiswalah yang akan
merubah status suatu bangsa, karena mahasiswa merupakan sosok insan akademis
yang sedang menjalankan aktifitas pendidikan yang terbilang tingkatannya yang
paling tinggi, jika moral mahasiswa buruk maka nama bangsa juga akan ikut
tercemar, jika cara berfikir mahasiswa kearah yang positif maka Indonesia akan
lebih mudah untuk menemukan penemuan-penemuan baru yang akan mencuitkan nama
Indonesia dibelahan dunia maka mahasiswa harus bisa membawa negara ini kedalam
perubahan yang lebih baik.
B. Rumusan
Makalah
1. Apa yang
perlu kita bangun bersama dari nilai-nilai pancasila?
2. Bagaimana
perwujudan nilai-nilai pancasila dalam masyarakat?
3. Mengapa
mahasiswa menjadi fokus utama dalam proses pelestarian pancasila?
4. Apa aksi
nyata mahasiswa dalam rangka melestarikan pancasila!
5. Apa
saja pewarisan dan pelestarian nilai-nilai dari pancasila itu sendiri?
C. Tujuan
dan Manfaat
1. Tujuan
Memenuhi
tugas dari Dosen pembimbing.
2. Manfaat
Dapat
berbagi ilmu dan pengetahuan tentang pentingnya melestarikan pancasila sebagai
ideologi negara.
BAB II
METODE PENULISAN
A. Library
(studi kepustakaan)
Sumber data pada penulisan
makalah ini adalah informasi dari elektronik melalui internet. Untuk pengumpulan
data menggunakan metode kepustakaan (metode library). Library (studi
kepustakaan) yaitu suatu cara kerja untuk memperoleh data dengan jalan
mempelajari teori- teori, pendapat-pendapat, dan tulisan-tulisan lain yang
berhubungan dengan yang diteliti. Pendapat-pendapat tersebut di atas adalah
pendapat dari para ilmuwan dan para ahli. Dengan melalui metode library ini
akan diperoleh data sekunder. Setelah data terkumpul, dari data tersebut akan
dibahas dalam lingkup pembahasan dan akan ditarik kesimpulan dari pembahasan
tersebut.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Semangat
Kejuangan Bersumber pada Nilai-nilai Pancasila
Sejak awal Pancasila merupakan
kritik ideologi atas ideologi dominan dunia pada saat itu. Demikian juga untuk
kini dan selanjutnya. Yang perlu kita bangun bersama adalah mengkolaborasi
kembali nilai-nilai itu sesuai dengan konteks zaman dan tuntutan masyarakat
kedepan. Ini tugas yang tidak mudah, karena memerlukan pemahaman komprehensif
atas arah perubahan sosial dewasa ini dan juga nilai-nilai universal yang
tumbuh dan berkembang di dunia.
Sekalipun secara hakiki nilai-nilai
pancasila sudah selaras dengan nilai-nilai universal, sebagai sebuah sistem
nilai harus selalu ditafsir dan dirumuskan, baik dalam rangka membangun
landasan bersama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara maupun
dalam rangka menjawab secara kritis gempuran dan tantangan ideologis global
yang berkembang saat ini.
B. Perwujudan
normatif Pancasila dalam konteks masyarakat
1. Nilai
Ketuhanan
Pengembangan
religiositas yang mengangkat harkat dan kemanusiaan serta keadilan sosial yang
menghargai pluralitas iman dengan berpijak pada semangat solidaritas nasional.
2. Nilai
Kemanusiaan
Penegakan
HAM yang tidak terlepas dari KAM (Kewajiban Asasi Manusia) yang dilandasi oleh
penghargaan terhadap sesama sebagai makhluk Tuhan melalui pengembangan
solidaritas sosial, kultural dan ekonomi nasional
3. Nilai
Persatuan
Melindungi
segenap tumpah darah Indonesia dengan berbagai ragam latar belakang historis
religio-sosio-kulturalnya dengan berpegang pada prinsip demokrasi kerakyatan,
kemanusiaan dan keadilan sosial.
4. Nilai
Kerakyatan
Pengembangan
demokrasi dalam berbagai bidang kehidupan dengan tetap berpijak pada
nasionalitas,religiositas dan nilai kemanusiaan demi terwujunya keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
5. Nilai
Keadilan Sosial
Pengembangan
sistem ekonomi yang berpijak pada kepentingan nasional dan melindungi kekayaan
nasional dengan tetap memperhatikan keanekaan sistem ekonomi kerakyatan yang
berjangkar pluralitas identitas kultural dan sistem ekonomi lokal.
C. Mahasiswa
menjadi fokus utama dalam pelestarian Pancasila
Peranan
seorang mahasiswa adalah dengan memperteguh penanaman nilai-nilai pancasila di
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, para generasi muda sekarang harus
dapat bersatu dan damai walaupun berbeda agama, suku, dan budaya. Dapat
berpikir Rasional, Demokratis, dan Kritis dalam menuntaskan segala masalah yang
ada di Negara kita. Memiliki semangat jiwa muda yang dapat membangun Negara
Indonesia yang mandiri dapat mencontoh seperti karakter para pahlawan bangsa
kita. Dengan cara cinta tanah air dan rela berkorban bagi bangsa Indonesia,
serta menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan persaudaraan antar agama, ras
atau suku bagi semua bangsa Indonesia agar tidak terjadi perpecahan ataupun
perselisihan antar bangsa Indonesia. Dalam upaya mewujudkan cita-cita bangsa
Indonesia mengharapkan peranan pemuda dapat menjadi karakteristik yang baik
bagi Indonesia. Untuk mencapai kondisi yang baik generasi muda Indonesia harus
mempunyai jati diri yang sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa. Masa depan
kebangsaan Indonesia sangatlah ditentukan oleh generasi muda terdidik dan
terlatih, apalagi mereka adalah generasi yang banyak mendapatkan berbagai
pengetahuan teoritik maupun praktis di Perguruan Tinggi tentang tema-tema
pembangunan bangsa. Karena pemudalah yang dapat merubah pandangan orang
terhadap suatu bangsa dan menjadi tumpuan para generasi terdahulu untuk
mengembangkan suatu bangsa dengan ide-ide ataupun gagasan yang berilmu, wawasan
yang luas, serta berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma yang berlaku di dalam
masyarakat.
D. Aksi
Nyata Mahasiswa dalam melestarikan Pancasila
· Percaya
dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai ajaran agama yang dianut
masing-masing.
· Menjalankan
perintah agama sesuai ajaran yang dianut masing-masing.
· Saling
menghormati antar umat beragama.
· Tidak
memaksakan suatu agama pada orang lain.
· Tidak
membeda bedakan manusia berdasarkan suku, agama, warna kulit, tingkat
ekonomi,maupun tingkat pendidikan.
· Menyadari
bahwa kita diciptakan sama oleh Tuhan.
· Membela
kebenaran dan keadilan.
· Menyadari
bahwa kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
· Tidak
melakukan diskriminatif.
· Cinta
pada tanah air dan bangsa.
· Menjaga
nama baik Bangsa dan Negara.
· Tidak
membangga-banggakan bangsa lain dan merendahkan bangsa sendiri.
· Ikut
serta dalam ketertiban dunia.
· Menjunjung
tinggi persatuan bangsa.
· Mengutamakan
kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
· Selalu
mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan masalah.
· Tidak
memaksakan kehendak pada orang lain.
· Mengutamakan
kepentingan masyarakat, bangsa, dan Negara.
· Menghormati
hasil musyawarah.
· Ikut
serta dalam pemilihan umum.
· Berusaha
menolong orang lain sesuai kemampuan.
· Menghargai
hasil karya orang lain.
· Tidak
mengintimidasi orang dengan hak milik kita.
· Menjunjung
tinggi nilai kekeluargaan.
· Menghormati
hak dan kewajiban orang lain.
· Memajukan
pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
E. Pewarisan
dan Pelestarian Pancasila
1. Pewarisan
nilai-nilai Pancasila
Sila
pertama secara khusus dan Pancasila secara keseluruhan ternyata berhasil
menyatukan seluruh bangsa Indonesia sampai hari ini. Dan setelah Bangsa
Indonesia dapat mendirikan negara serta dapat dirumuskannya Pancasila sebagai
Perjanjian luhur pada waktu mendirikan negara. Karena Pancasila digali dari
sosio-budaya bangsa Indonesia sendiri, disepakati bersama oleh seluruh rakyat
Indonesia sebagai milik yang harus diamankan dan dilestarikan. Pewarisan
nilai-nilai Pancasila kepada generasi penerus adalah kewajiban moral seluruh
bangsa Indonesia. Melalaikannya berarti mengingkari perjanjian luhur itu dan
dengan demikian juga mengingkari hakikat dan harkat diri kita sebagai manusia.
Atas dasar inilah perumusan pembukaan UUD 1945 yang dijadikan sebagai Pancasila
sebagai dasar negara.
Dalam
arti sesungguhnya PANCASILA berarti “lima dasar”, lima dasar itu sendiri adalah
seperti yang tertulis dalam butir-butir pancasila, “ketuhanan yang maha esa”
yang mendasari bahwa semua warga Negara ini hidup bedasarkan nilai ketuhanan,
“kemanusiaan yang adil dan beradab” memberikan acuan kepada kita bahwa setiap
warga Negara Indonesia berhak dan mendapatkan porsi yang sama untuk mendapatkan
nilai kemanusiaan dan nilai keadilan yang sama dimata manusia dan budaya yang
beradab, “persatuan Indonesia” butir yang mengukuhkan kita sebagai bangsa yang
majemuk dari berbagai aspek sebagai Negara yang berpedoman dan beracuan pada
nilai persatuan di bawah pancasila dan bendera Negara, “kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”
mengartikan kepada kita bahwa bangsa ini dipimpin oleh rakyat sendiri yang
diwakilkan kepada wakil-wakilnya dan orang yang dipercaya, “keadilan social
bagi seluruh rakyat Indonesia”. Jadi warisan yang diberikan pancaila kepada
kita sudah sangat jelas terkandung dalam butir-butir pokok pancasila, apa yang
tertulis dalam dasar pancasila adalah apa yang selama ini pancasila wariskan
kepada kita.
Sebagai
suatu hal yang luhur dan dasar ideology Negara ini sudah barang tentu pancasila
perlu diwariskan baik itu isi, ajaran-ajaran dan pandangan yang terkandung
dalam pancasila agar apa yang dicita-citakan oleh para pendiri Negara ini
dengan fikiran yang luhur tidak menyimpang dari apa yang mereka inginkan.
Pewarisan
nilai sejarah juga dimanfaatkan untuk menggalang kekuatan internal tentara. Menurut
Nugroho Notosusanto, “Sejarah adalah wahana yang paling efektif” untuk
memperkuat semangat integrasi ABRI”. Sesuai dengan seminar TNI AD tahun 1972,
maka dicanangkan pelestarian nilai-nilai 45. Tujuan pewarisan nilai, jiwa dan
semangat 1945 itu untuk mengenang generasi AD yang berjuang dalam perang
kemerdekaan. Nilai 45 itu menurut Kharis Suhud adalah “mengatasi paham golongan
serta mendahulukan kepentingan umum atau bangsa dan negara di atas kepentingan
kelompok danperorangan”. Jadi tujuan ganda dari pewarisan nilai 45 itu ada dua,
ke dalam agar komponen ABRI senantiasa kompak dan ke luar, agar masyarakat
sipil meniru keteladanan dan mengagumi kepahlawanan militer.Ini menjadi alasan
kuat untuk mengagungkan masa “perang kemerdekaan”. Masa itu menduduki tempat
terhormat dalam wacana sejarah penguasa. Sebagaimana tertuang dalam doktrin
dwifungsi, kebanggaan dan klaim bahwa tentara adalah pejuangkemerdekaan yang
setia mempertahankan dan berjasa menyelamatkan Republik hasil Proklamasi
Kemerdekaan ini menjadi alasan ABRI untuk berperan di luar tugas militer dalam
berbagai segi kehidupan. Kalau perang kemerdekakan itu membanggakan, tidak
demikian halnya dengan kehidupan dalam demokrasi liberal sampai demokrasi
terpimpin. Pengalaman itu tidak saja dipandang membahayakan militer dan
memperlemah perjuangan demi kepentingan politiknya yaitu konsolidasi kekuasaan
dalam rangka melangsungkan pembangunan ekonomi. Masa sebelum Orde Baru disebut
Orde Lama dan digambarkan penuh keburukan: pertentangan ideologi, pemberontakan,
kebobrokan moral, kemacetan pembangunan ekonomi, pendeknya semua yang mengancam
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Itu terjadi karena orang menyelewengkan
Pancasila dan UUD 1945 dengan ideologi dan sistem politik yang lain. Kemudian
muncul Orde Baru yang menyelamatkan negara dan bangsa dari krisis sosial
politik 1965. Menurut konstruksi sejarah Orde Baru, rezim ini muncul
secarakonstitusionalisme, artinya melalui ketentuan hukum (Surat Perintah 11
Maret yang disahkan kemudian dengan TAP MPRS dan seterusnya ). Penegakan
Pancasila dan UUD 1945 secara konsekuen melahirkan stabilitas politik dan
ekonomi. Persatuan dan kesatuan dan pembangunan hanya bisa dicapai dengan
memegang teguh Pancasila dan UUD 1945. Sebab itu kehadiran Orde Baru yang
menjaga Pancasila dan UUD 1945 diperlukan.Dengan kontruksi sejarah seperti itu,
Orba mengajukan alasan pembenaranpengambilalihan kekuasaan oleh penegak Orba
dan sekaligus mempertahankan kehadiran mereka.
2. Mewariskan
Pancasila
Hal
yang paling mendasar dalam mewariskan pancasila adalah mewariskan butir dan
nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila itu sendiri, lalu bagai mana kita
mewarikan hal tersebut. Tindakan nyata dalam hal ini adalah adanya pelajaran
atau pendidikan yang mengajarkan tentang pancasila seperti PKN ditingkat
sekolah dan pendidkan pancasila pada tingat universitas dan tentunya masih
banyak lagi mata pelajaran/ kuliah yang menyangkut pembelajaran untuk
mewarisakan pancasila itu sendiri, bukti lain adalah adalah kita dibacakan
naskah pancasila pada saat kita sekolah, para pendidik kita mengharapkan dengan
dibacakan sesering mungkin kita menjadi setidaknya tahu apa bunyi dari
butir-butir kelima sila tersebut dan cita-cita luhur Bangsa Indonesia.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejak
awal, pancasila merupakan kritik ideologi atas ideologi dominan dunia pada saat
itu, demikian juga untuk kini dan selanjutnya. Yang perlu kita bangun bersama
adalah mengkolaborasi kembali nilai-nilai itu sesuai dengan konteks zaman dan
tuntutan masyarakat kedepan.
Perwujudan normatif Pancasila
dalam konteks masyarakat (umum), terdiri atas :
1. Nilai
Ketuhanan
2. Nilai
Kemanusiaan
3. Nilai
Persatuan
4. Nilai
Kerakyatan
5. Nilai
Keadilan Sosial
Peranan
seorang mahasiswa adalah dengan memperteguh penanaman nilai-nilai pancasila di
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, para generasi muda sekarang harus
dapat bersatu dan damai walaupun berbeda agama, suku, dan budaya. Dalam upaya
mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia mengharapkan peranan pemuda dapat menjadi
karakteristik yang baik bagi Indonesia. Masa depan kebangsaan Indonesia
sangatlah ditentukan oleh generasi muda terdidik dan terlatih, apalagi mereka
adalah generasi yang banyak mendapatkan berbagai pengetahuan teoritik maupun
praktis di Perguruan Tinggi tentang tema-tema pembangunan bangsa. Karena
pemudalah yang dapat merubah pandangan orang terhadap suatu bangsa dan menjadi
tumpuan para generasi terdahulu untuk mengembangkan suatu bangsa dengan ide-ide
ataupun gagasan yang berilmu, wawasan yang luas, serta berdasarkan kepada
nilai-nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.
Aksi
nyata mahasiswa dalam melestarikan Pancasila dapat dilakukan dengan sederhana
namun pasti berdasarkan pada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, mulai
dari sila pertama sampai sila kelima.
Hal
yang paling mendasar dalam mewariskan pancasila adalah mewariskan butir dan
nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila itu sendiri, lalu bagai mana kita
mewarikan hal tersebut. Tindakan nyata dalam hal ini adala adanya pelajaran
atau pendidkan yang mengajarkan tentang pancasila seperti PKN ditingkat sekolah
dan pendidkan pancasila pada tingat universitas dan tentunya masih banyak lagi
mata pelajaran/ kuliah yang menyangkut pembelajaran untuk mewarisakan pancasila
itu sendiri, bukti lain adalah adalah kita dibacakan naskah pancasila pada saat
kita sekolah, para pendidik kita mengharapkan dengan dibacaan sesering mungkin
kita menjadi setidaknya tahu apabunyi dari butir-butir kelima sila tersebun dan
cita-citakan dulu, Pancasila sesungguhnya ada didalam setiap warga Negara, oleh
sebab itu cara melestarikan yang paling baik adalah mulai dari kita sendiri
dengan bersikap dan berpedoman dari apa yang dianjurkan dan tertulis dalam
pancasila, hal lain adalah bagi para pemimpin Negara ini untuk memberikam
contoh kepada warga apa yang harus dan apa yang tidak boleh di perbuat oleh
kita yang berpegang pada pedoman pancasila.
B. Saran
Dengan
cara cinta tanah air dan rela berkorban bagi bangsa Indonesia, serta menjunjung
tinggi nilai nasionalisme dan persaudaraan antar agama, ras atau suku bagi
semua bangsa Indonesia agar tidak terjadi perpecahan ataupun perselisihan antar
bangsa Indonesia. Dalam upaya mewujudkan cita-cita
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.isomwebs.net/2011/10/makalah-pengamalan-pancasila/
http://www.romadhon-byar.com/2012/01/sikap-positif-kita-terhadap-pancasila.html
ww.google.com/search?q=aksi%20nyata%20mahsiswa%20dalam%20melestarikan%20pancasila&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&channel=np&source=hp#channel=np&q=contoh+sikap+melestarikan+pancasila&rls=org.mozilla:en-US%3Aofficial
t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&channel=np&source=hp
http://dewhiee-anggraini.blogspot.co.id/2014/01/peran-mahasiswa-dalam-melestarikan.html